Ferry Wahyu Hadiyanto Juara di Lintasan yang Lebih Berat dari Asian Games – Jawa Pos

Ferry Wahyu Hadiyanto Juara di Lintasan yang Lebih Berat dari Asian Games – Jawa Pos

JawaPos.com–Atlet Equistrian dari Equinara Horses Sport Ferry Wahyu Hadiyanto menjadi juara di FEI CS1-W Qualifier-1 SEA League 140 cm. Ajang yang berlangsung di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur, 17-19 November, itu masuk dalam The Jakarta Horse Show Jumping 2023. Dua kejuaraan lain yang masuk dalam agenda tersebut, Team Jumping Competition dan Jumping Derby and Hunter Championships.

Ferry menjadi juara usai mencatatkan waktu tercepat 82,42 detik dengan 12 penalti. Torehan Ferry dibayangi Yanyan Hadiansah dari Almor Stable dengan kuda tunggangan Juliette, yang mencatatkan waktu 85,42 detik, yang juga menerima 12 penalti.

Ferry mengatakan, sempat kesulitan menaklukkan rintangan yang diberikan. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan persiapan dan segudang pengalaman di ajang serupa.

Baca Juga: Pordasi DKI Jakarta Ingin Sukses Musorprov dan Juara Umum PON

”Kalau tekanan pasti ada dengan tingkat kesulitan seperti Asian Games, berat banget. Dari satu rintangan ke rintangan lain. Susah buat napas sebenarnya,” kata Ferry.

Hanya saja, sambung dia, dua bulan sebelumnya sudah disiapkan. Tidak hanya skill tapi juga stamina. ”Semua sama dengan rekan saya, evaluasi bareng, kalau tidak mudah sangat tidak mudah,” jelas Ferry.

Dia sempat tak menyangka bisa menjadi yang terbaik dalam ajang yang masuk dalam The Jakarta Horse Show Jumping 2023 itu. Terlebih persiapan yang dilakukan belum 100 persen usai turun di Kejurnas Pordasi Equestrian 2023, pada September.

Baca Juga: Cetak Sejarah! Petarung Indonesia, Jeka Saragih Menang KO di Debut UFC Tumbangkan Lucas Alexander

Fokus dan konsentrasi menjadi kunci kedigjayaan Ferry dalam menaklukkan tujuh lawannya itu. ”Percaya gak percaya sih, kondisi pertandingan terakhir di Kejurnas. Jadinya saya gak bisa bilang 100 persen tapi menyiapkan 100 persen. Fokus dan konsentrasi yang jelas 100 persen. Meskipun kondisi panas, capek tiga hari loncat sebisa mungkin saya fokus terus,” tegas Ferry.

President of Event dan CEO Equinara Horses Sport Adinda Yuanita mengatakan, rintangan di ajang itu didesain dengan tingkat kesulitan tinggi. ”Saya sebagai CEO Equinara Horse Sports itu yang pasti berarti program latihan dari kuda dan atlet kami berjalan sesuai rencana,” ucap Adinda Yuanita.

Sebab, untuk World Cup itu, menurut dia, sangat sulit dilihat dari ketinggian maupun rintangan. “Nah orang yang mendesain rintangan itu kami datangkan adalah desainer yang sama untuk kualifikasi Olimpiade yang akan berlangsung di Australia untuk Olimpiade 2024 di Paris,” terang Adinda.

Baca Juga: Aditya Bagus, Satu-satunya Wakil Indonesia Bermain Remis di Babak Keenam Kejuaraan Dunia Catur Remaja di Italia

Jadi, lanjut dia, kesulitan dari rintangan itu sama atau bahkan lebih sulit daripada Asian Games, baik tinggi maupun kesulitan jalurnya. ”Untuk mempersiapkan kelas ini, itu kami minimum tiga bulan sebelumnya, kuda sudah dijaga staminanya, rider-nya juga, karena ada yang sudah finish tiba-tiba tidak kuat, itu lelah sekali memang,” papar Adinda Yuanita.

Perempuan yang juga menjabat sebagai Sekjen PP Pordasi itu menyebutkan, di event tersebut diikuti 600 peserta yang terdaftar dan hampir 200 kuda terlibat dalam ajang bergengsi itu. Kekuatan tiap daerah pada ajang itu cukup merata atau tidak ada dominasi satu daerah dalam banyak kelas pertandingan. Baik dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Aceh, Banten, semuanya itu dapat medali.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *